DIARE PADA BAYI DAN ANAK
Bayi baru lahir
biasanya BAB 4-6 kali/ hari. Bayi yang mendapatkan ASI cenderung sering
mengeluarkan tinja berbusa, terutama jika belum mendapatkan makanan padat. Yang
perlu mendapat perhatian adalah jika bayi memiliki nafsu makan yang jelek, muuntah,
berat badannya menurun, berat badannya tidak bertambah atau tinjanya mengandung
darah. infeksi bakteri atau virus bisa menyebabkan diare hebat. Diare akut pada
bayi paling sering disebabkan infeksi.
Diare adalah BAB yang
sering. Diare akut terjadi secara tiba- tiba dan berkurang satu hingga beberapa
hari. Diare akut paling sering disebabkan oleh virus gastroenteritis, muntah
terjadi di awal sakitnya dan lalu berangsur- angsur berkurang, sedangkan diare
terus. Diare akut juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit,
infeksi di tempat lain pada badan, seperti infeksi telinga atau saluran
pernapasan dan sebagai sampingan dari penggunaan antibiotika. Diare akut adalah
perlu perhatian karena bisa menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, tindakan
utama member cairan dan elektrolit. Infeksi bakteri diobati dengan antibiotika.
Antibiotika yang menyebabkan diare dapat dihentikan, tetapio hanya setelah
konsultasi dengan dokter.
Diare kronis bertahan
hingga berminggu- minggu atau berbulan- bulan. Penyebab yang paling sering
diare kronis pada bayi dan anak kecil adalah kondisi yang relative tak
berbahaya seperti alergi makanan atau malabsorbsi gula (lactose intolerasnce). Gangguan serius seperti penyakit celiac dan penyakit cystic fibrosis juga bisa
menyebabkan diare kronis. Pada beberapa Negara berkembang, kekurangan gizi dan
parasit adalah sebab yang paling sering menyebabkan diare kronis.
Diare ringsn
berlangsung selama berminggu- minggu atau berbulan- bulan bisa disebabkan oleh:
Penyakit
seliak, yaitu suatu penyakit keturunan, dimana gluten
()protein di dalam gandum) menyebabkan terjadinya reaksi alergi pada lapisan
usus sehingga penyerapan lemak menjadi jelek. Penyakit seliak menyebabkab
malnutrisi, nafsu makan yang buruk dan tinja berbau busuk yang berwarna pucat.
Untuk mengatasi penyakit ini, penderita tidak
boleh mengkonsumsi segala jenis gandum.
Fibrosis
kistik, yaitu penyalit keturunan, dimana terjadi gangguan
fungsi beberapa organ, termasuk pancreas. Pancreas tidak menghasilkan sejumlah
enzim yang cukup untuk mencerna protein dan lemak. Tanpa enzim pencernaan yang
sesuai, tubuh akan membuang banyak protein dan lemak dalam tinjanya. Tinjanya
sangat banyak dan berbau busuk. Untuk mengobatinya diberikan ekstrak pancreas,.
Malabsorbsi
gula, terjadi pada
bayi yang mengalami kekurangan enzim usus tertentu untuk mencerna gula
tertentu, misalnya enzim lactase untuk menerima laktosa. Infeksi usus
menyebabkan kekurangan enzim yang bersifat sementara, sedangkan penyakit
keturunan menyebabkan kekurangan enzim yang sifatnya permanen. Keadaan ini bisa
di atasi dengan tidak mengkonsumsi gula tertentu.
Alergi
susu,
kadang menyebabkan diare, muntah dan darah dalam tinja. Gejalanya akan
menghilang jika susu formula diganti oleh susu kedelai. Tetapi beberapa bayi yang
alergi terhadap susu formula juga alergi terhadap susu kedelai. Bayi hampir
tidak pernah alergi terhadap ASI.
Referensi: Muslihatu
Wafi Nur,(2010)ASUHAN NEONATUS BAYI DAN BALITA. Fitramaya. Yogyakarta
informasi yang bermanfaat, terimakasih banyak..
BalasHapushttp://obatasliindonesia.com/pengobatan-diare-herbal-terbaik/