Rabu, 29 Januari 2014

JANGAN BIARKAN ANAK ANDA DIARE, CEGAH MULAI SEKARANG



DIARE PADA BAYI DAN ANAK
Bayi baru lahir biasanya BAB 4-6 kali/ hari. Bayi yang mendapatkan ASI cenderung sering mengeluarkan tinja berbusa, terutama jika belum mendapatkan makanan padat. Yang perlu mendapat perhatian adalah jika bayi memiliki nafsu makan yang jelek, muuntah, berat badannya menurun, berat badannya tidak bertambah atau tinjanya mengandung darah. infeksi bakteri atau virus bisa menyebabkan diare hebat. Diare akut pada bayi paling sering disebabkan infeksi.
Diare adalah BAB yang sering. Diare akut terjadi secara tiba- tiba dan berkurang satu hingga beberapa hari. Diare akut paling sering disebabkan oleh virus gastroenteritis, muntah terjadi di awal sakitnya dan lalu berangsur- angsur berkurang, sedangkan diare terus. Diare akut juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit, infeksi di tempat lain pada badan, seperti infeksi telinga atau saluran pernapasan dan sebagai sampingan dari penggunaan antibiotika. Diare akut adalah perlu perhatian karena bisa menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, tindakan utama member cairan dan elektrolit. Infeksi bakteri diobati dengan antibiotika. Antibiotika yang menyebabkan diare dapat dihentikan, tetapio hanya setelah konsultasi dengan dokter.
Diare kronis bertahan hingga berminggu- minggu atau berbulan- bulan. Penyebab yang paling sering diare kronis pada bayi dan anak kecil adalah kondisi yang relative tak berbahaya seperti alergi makanan atau malabsorbsi gula (lactose intolerasnce). Gangguan serius seperti penyakit celiac dan penyakit  cystic fibrosis juga bisa menyebabkan diare kronis. Pada beberapa Negara berkembang, kekurangan gizi dan parasit adalah sebab yang paling sering menyebabkan diare kronis.
Diare ringsn berlangsung selama berminggu- minggu atau berbulan-  bulan bisa disebabkan oleh:
Penyakit seliak, yaitu suatu penyakit keturunan, dimana gluten ()protein di dalam gandum) menyebabkan terjadinya reaksi alergi pada lapisan usus sehingga penyerapan lemak menjadi jelek. Penyakit seliak menyebabkab malnutrisi, nafsu makan yang buruk dan tinja berbau busuk yang berwarna pucat. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita tidak  boleh mengkonsumsi segala jenis gandum.
Fibrosis kistik, yaitu penyalit keturunan, dimana terjadi gangguan fungsi beberapa organ, termasuk pancreas. Pancreas tidak menghasilkan sejumlah enzim yang cukup untuk mencerna protein dan lemak. Tanpa enzim pencernaan yang sesuai, tubuh akan membuang banyak protein dan lemak dalam tinjanya. Tinjanya sangat banyak dan berbau busuk. Untuk mengobatinya diberikan ekstrak pancreas,.
Malabsorbsi gula,  terjadi pada bayi yang mengalami kekurangan enzim usus tertentu untuk mencerna gula tertentu, misalnya enzim lactase untuk menerima laktosa. Infeksi usus menyebabkan kekurangan enzim yang bersifat sementara, sedangkan penyakit keturunan menyebabkan kekurangan enzim yang sifatnya permanen. Keadaan ini bisa di atasi dengan tidak mengkonsumsi gula tertentu.
Alergi susu, kadang menyebabkan diare, muntah dan darah dalam tinja. Gejalanya akan menghilang jika susu formula diganti oleh susu kedelai. Tetapi beberapa bayi yang alergi terhadap susu formula juga alergi terhadap susu kedelai. Bayi hampir tidak pernah alergi terhadap ASI.

Referensi: Muslihatu Wafi Nur,(2010)ASUHAN NEONATUS BAYI DAN BALITA. Fitramaya. Yogyakarta

1 komentar:

  1. informasi yang bermanfaat, terimakasih banyak..

    http://obatasliindonesia.com/pengobatan-diare-herbal-terbaik/

    BalasHapus